Makalah
Kitab Al-Kafi (Imam Ja’far)
Disusun sebagai tugas akhir mata
kuliah Membahas Kitab Fiqh yang diampu oleh Drs. H Dadang Syarifudin, M.A.

Disusun
Oleh :
Lutfiawati
Nurfakhri
1163040050
PMH VI B
1163040050
PMH VI B
PERBANDINGAN MADZHAB DAN HUKUM
SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2019
SYARI’AH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
I.
Latar
Belakang Masalah
Kitab
Al-Kafi adalah kitab fiqh yang menjadi pedoman umat Syi’ah. Kitab ini ditulis
oleh Syaikh Kulaini atau Imam Ja’far. Kitab ini membahas beberapa topik tentang
fiqh. Kitab ini tidak banyak dicetak dan disebar luaskan khususnya di Indonesia
yang menganggap aliran Syi’ah adalah aliran sesat. Aliran yang dikecam bukan
Islam oleh masyarakat Islam itu sendiri.
Syi’ah
adalah salah satu sekte pecahan dari Islam
Dalam keyakinan Syiah dikatakan bahwa rasul Islam, Muhammad, menunjuk Ali bin Abi Thalib
sebagai penggantinya
dan Imam (pemimpin) setelahnya, terutama pada acara Ghadir Khum,
tetapi gagal menjadi khalifah sebagai akibat dari insiden di Saqifah.
Pandangan ini sangat bertentangan dengan pandangan umat Islam, yang meyakini bahwa Muhammad tidak menunjuk
seorang penerus secara langsung dan menganggap Abu Bakar
yang ditunjuk sebagai Khalifah melalui Syura
(yaitu konsensus komunitas di Saqifah) untuk menjadi khalifah sah pertama
setelah Nabi
Berbeda dengan tiga khalifah Rashidun pertama, Ali berasal dari klan yang
sama dengan Muhammad, Bani Hasyim, juga menjadi sepupu nabi dan
menjadi laki-laki pertama yang menjadi Muslim. Penganut Syiah biasa dipanggil Syiah Ali,
Syiah; Syiya'an (شِيَعًا) (jamak); Syi'i (شيعي)
atau Syi'ite (tunggal).Pada akhir 2000-an, Syi'i mencangkup
10-15% dari semua Muslim. Syiah 12 Imam (Ithnā'ashariyyah) adalah
cabang terbesar dalam Syiah. Menurut
perkiraan 2012, 85% Syi'i merupakan pengikut Syiah 12 Imam. Pada umumnya, Syiah
menolak kepemimpinan dari tiga Khalifah pertama. Madzhab Syiah Zaidiyyah termasuk Syiah yang tidak menolak
kepemimpinan tiga Khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
I.
Biografi
Penulis
Syekh Al-Kulaini bernama lengkap Abu Ja’far Muhammad bin Ya’qub
Kulaini Razi. Ia terkenal dengan nama Al-Kulaini, Tsiqat Al-Islam, penyusun
kitab yang sangat bernilai Al-Kafi. Seorang Ulama, Faqih, Ahli Hadis yang
paling termasyhur di kalangan Syiah pada paruh pertama dari abad ke-4 Hijriah.
Al-Kulaini berasal dari Iran, desa Kulain, 38 kilometer kota Rey dan dekat
Hasan Abad, Qom.
Ia lahir pada masa kepemimpinan Imam Kesebelas mazhab Syi‘ah,
Imam Hasan al-‘Askari as di dalam pelukan sebuah keluarga yang terkenal
kecintaannya kepada Ahlulbait as. Ayahnya, Ya‘qub bin Ishaq adalah ayah yang
memiliki keutamaan luhur dan berjiwa suci. Dari sejak masa kecil, ia mengawasi
langsung pendidikan putranya dengan tindakan dan mengajarkan etika Islam
kepadanya.
Jenjang pendidikan dasar agama ditempuh di bawah asuhan sang ayah
dan pamannya sendiri, Ali ibn Muhammad ibn Ibrahim. Dan dalam masa yang relatif
singkat, Al-Kulaini sudah menguasai sumber-sumber ilmu Rijal dan ilmu Hadis.
Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di kota Rey.
Pada masa itu, kebanyakan masyarakat kota bermadzhab Syafi’iyah dan
Hanafiyah, tetapi khusus desa-desa Rey menjadi pusat penduduk pecinta Ahlul Bait
Nabi SAW dan kota Rey sendiri didomisili oleh kebanyakan warga Ahli Sunnah.
Mazhab Isma’iliyah berada di pusat tersebut dan dari sana mereka berupaya
menyebarkan pemikiran dan ajarannya. Oleh sebab itu, kota Rey juga merupakan
pusat pertukaran pemikiran antara pengikut mazhab Ismailiyah, Hanafiyah,
Syafi’iyah dan Syiah Imamiyah.
Dalam rangka melengkapi ilmu dan tujuannya, Al-Kulaini lantas pergi
menuju Qom. Di sana, ia hadir di setiap masjid dan husainiyah yang dipenuhi
oleh para perawi hadis. Ia berkenalan dengan banyak para ahli hadis yang
menukil hadis dari lisan suci Imam Hasan Al-Askari atau Imam Ali Al-Hadi a.s.
Di antara mereka adalah seseorang yang namanya disebutkan bersama Al-Kulaini,
yaitu Ali bin Ibrahim Qumi, seorang ahli hadis yang meriwayatkan 7140 hadis,
dan buku tafsirnya menjadi pilar pengembangan ilmu tafsir Syiah.
Al-Kulaini senantiasa bersamanya dan tidak pernah berpisah dengannya.
II.
Isi
dan Sistematika Kitab
a.
Isi
kitab
Kitab ini terdiri atas 3 bagian yaitu, Ushul al-Kāfi, Furu' dan Rawdah.
Ushul al-Kāfi memuat riwayat mengenai persoalan aqidah, Furu' khusus memuat
riwayat berkaitan dengan permasalahan fiqh dan ahkam syar'i sementara Rawdah
al-Kafi lebih banyak bersinggungan dengan riwayat-riwayat tarikh dan lain-lain.
Pada bagian Ushul al-Kāfi sendiri terdiri dari banyak kitab, salah satu diantaranya
adalah kitab al-Hujjah.
Kandungan Ushul al-Kāfi
Ushul
al-Kāfi sebagaimana sudah dijelaskan, memuat periwayatan yang berkenaan dengan
masalah aqidah dan terdiri dari 8 kitab. Yaitu:
- Kitab al-'Aql wa al-Jahl
- Kitab Fadhl al-'Ilm
- Kitab al-Tauhid
- Kitab al-Hujjah
- Kitab al-Iman wa al-Kufr
- Kitab al-Du'a
- Kitab Fadhl al-Qur'an
- Kitab al-'Isyrah
Furu' al-Kāfi
Furu'
al-Kāfi memuat riwayat-riwayat mengenai seputar fikih yang terdiri dari 26
kitab:
- Kitab al-Thahārah
- Kitab al-Haidh
- Kitab al-Janāiz
- Kitab al-Shalāt
- Kitab al-Zakāt wa al Shadaqah
- Kitab al-Shiyām
- Kitab al-Hajj
- Kitab al-Jihād
- Kitab al-Ma'isyah
- Kitab al-Nikāh
- Kitab al-'Aqiqah
- Kitab al-Thalāq
- Kitab al-'Itq wa al-Tadbir wa al-Mukātabah
- Kitab al-Shaid
- Kitab al-Dzabāih
- Kitab al-Ath'imah
- Kitab al-Asyribah
- Kitab al-Zai wa al-Tajjamul wa al-Muruwwah
- Kitab al-Dawājin
- Kitab al-Washāyā
- Kitab al-Mawarits
- Kitab al-Hudud
- Kitab al-Diyāt
- Kitab al-Syahādāt
- Kitab al-Qadhā wa al-Ahkām
- Kitab al-Imān wa al-Nudzur wa al-Kafārāt
b.
Sistematika Penulisan
Kitab
Al-Kulaini dalam penulisan kitab ini menggunakan kitab
Ushul Arba'amia [400 kitab hadis yang disusun sahabat-sahabat Aimmah as] dan
bertemu langsung dengan sejumlah sahabat Aimmah as yang masih hidup sehingga
jarak dengan sumber hadis juga lebih dekat. Ia juga hidup sezaman dengan 4
wakil Imam Mahdi as sehingga memungkinkan untuk melakukan pengecekan benar atau
tidaknya suatu hadis sehingga keontetikan hadis lebih terjaga. Sistematika
penyusunan hadis yang teratur dan tema pembahasan yang komplit dengan
menyuguhkan berbagai persoalan ushul agama, cabang ) furu' (dan akhlak adalah
keistimewaan lain dari kitab ini. Dengan teliti ia menempatkan posisi hadis
yang dalam pandangannya memenuhi persyaratan sahih pada setiap pembukaan bab
dan setelah itu menempatkan hadis yang derajat kesahihannya lebih rendah.
III.
Metode
Penulisan Kitab
Sebagaimana yang dijelaskan al-Kulaini dalam mukaddimah
kitab ini bahwa hadis-hadis yang ia susun berasaskan ajaran Al-Qur'an sehingga
hadis-hadis yang ia dapat namun tidak sesuai dan mengandung materi yang
bertentangan dengan Al-Qur'an maka ditolaknya. Syarat lainnya adalah kesesuaian
isi riwayat tersebut dengan ijma'. Jika ia menemukan dua hadis yang satu sama
lain bertentangan maka ia memilih hadis yang menurutnya lebih dekat pada
derajat kesahihan.
IV.
Kedudukan
Kitab
Al Kafi adalah kitab hadis Syiah yang
ditulis oleh Syaikh Abu Ja’far Al Kulaini pada abad ke 4 H. Kitab ini ditulis
selama 20 tahun yang memuat 16.199 hadis. Al Kulaini tidak seperti Al Bukhari
yang menseleksi hadis yang ia tulis. Di Al Kafi, Al Kulaini menuliskan riwayat
apa saja yang dia dapatkan dari orang yang mengaku mengikuti para Imam Ahlul
Bait as. Jadi Al Kulaini hanyalah sebagai pengumpul hadis-hadis dari Ahlul Bait
as. Tidak ada sedikitpun pernyataan Al Kulaini bahwa semua hadis yang dia
kumpulkan adalah otentik. Oleh karena Itulah ulama-ulama sesudah Beliau telah
menseleksi hadis ini dan menentukan kedududkan setiap hadisnya.
Di antara ulama syiah tersebut
adalah Allamah Al Hilli yang telah mengelompokkan hadis-hadis Al Kafi
menjadi shahih, muwatstsaq, hasan dan dhaif. Pada awalnya usaha ini ditentang
oleh sekelompok orang yang disebut kaum Akhbariyah. Kelompok ini yang
dipimpin oleh Mulla Amin Astarabadi menentang habis-habisan Allamah Al Hilli
karena Mulla Amin beranggapan bahwa setiap hadis dalam Kutub Arba’ah termasuk
Al Kafi semuanya otentik. Sayangnya usaha ini tidak memiliki dasar sama sekali.
Oleh karena itu banyak ulama-ulama syiah baik sezaman atau setelah Allamah Al
Hilli seperti Syaikh At Thusi, Syaikh Mufid, Syaikh Murtadha Al Anshari dan
lain-lain lebih sepakat dengan Allamah Al Hilli dan mereka menentang keras
pernyataan kelompok Akhbariyah tersebut. (lihat Prinsip-prinsip Ijtihad
Antara Sunnah dan Syiah oleh Murtadha Muthahhari hal 23-30).
Dari hadis-hadis dalam Al Kafi,
Sayyid Ali Al Milani menyatakan bahwa 5.072 hadis shahih, 144 hasan, 1128 hadis
Muwatstsaq(hadis yang diriwayatkan perawi bukan syiah tetapi dipercayai oleh
syiah), 302 hadis Qawiy(kuat) dan 9.480 hadis dhaif. (lihat Al
Riwayat Li Al Hadits Al Tahrif oleh Sayyid Ali Al Milani dalam Majalah
Turuthuna Bil 2 Ramadhan 1407 H hal 257). Jadi dari keterangan ini saja
dapat dinyatakan kira-kira lebih dari 50% hadis dalam Al Kafi itu dhaif.
Walaupun begitu jumlah hadis yang dapat dijadikan hujjah(yaitu selain hadis
yang dhaif) jumlahnya cukup banyak, kira-kira hampir sama dengan jumlah
hadis dalam Shahih Bukhari.
Semua keterangan diatas sudah cukup
membuktikan perbedaan besar di antara Shahih Bukhari dan Al Kafi.
Suatu Hadis jika terdapat dalam Shahih Bukhari maka itu sudah cukup
untuk membuktikan keshahihannya. Sedangkan suatu hadis jika terdapat dalam Al
Kafi maka tidak bisa langsung dikatakan shahih, hadis itu harus diteliti
sanad dan matannya berdasarkan kitab Rijal Syiah atau merujuk kepada
Ulama Syiah tentang kedudukan hadis tersebut.
V.
Contoh Pembahasan Kitab
·
Takwil dan tafsir pada sebagian ayat al-Qur'an al-Majid.
·
Penjelasan dan pendapat Aimmah Maksumin as.
·
Mimpi dan jenis-jenisnya.
·
Seputar penyakit dan metode pengobatannya.
·
Proses penciptaan alam semesta dan sebagian dari
fenomenanya.
·
Sejarah sebagian dari Anbiyah as.
·
Fadhilah Syiah dan kewajiban mereka.
·
Sebagian persoalan tarikh awal Islam dan masa
kekhalifaan Amirul Mukminin as.
·
Imam Zaman as dan sifat-sifatnya, juga mengenai
sahabat-sahabatnya dan karakteristik masa hidupnya.
·
Riwayat hidup sebagian sahabat dan kepribadiannya.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Kitab Al-Kafi
adalah kitab fiqh yang menjadi pedoman umat Syi’ah. Kitab ini ditulis oleh
Syaikh Kulaini atau Imam Ja’far. Kitab ini membahas beberapa topik tentang
fiqh. Kitab ini tidak banyak dicetak dan disebar luaskan khususnya di Indonesia
yang menganggap aliran Syi’ah adalah aliran sesat. Aliran yang dikecam bukan
Islam oleh masyarakat Islam itu sendiri
Kritik
dan Saran
Sekian
apa yang dapat ditulis oleh penulis, mohon kritik dan saran yang membangun guna
membuat makalah ini menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaar bagi
penulis dan pembaca.
Lampiran
0 comments:
Post a Comment